ini bukan selalu tentang aku dan rasaku, aku bisa jadi siapapun disini, ini panggung dan aku aktrisnya. selamat menikmati pertunjukan yang kusuguhkan melalui kata.

Sabtu, 06 Desember 2014

Saya masih sangat muda waktu itu.. tapi bukankah cinta tidak mengenal umur? Bila bisa disebut cinta pertama mungkin dialah orangnya.
Saya hanya butuh satu tatapan untuk jatuh cinta padanya.. dan setelahnya butuh waktu bertahun-tahun untuk yakin bahwa saya harus meletakkan cinta pertama saya di dalam sebuah kotak kenangan.

Waktu berlalu.. diapun berlalu.
Entah sudah berapa tahun saya tidak pernah mendengar kabar dari mulutnya.. kabarnya hanya sesekali saya dengar lewat teman atau saya cari tahu sendiri. Mungkin saya menyedihkan.. tapi seperti kebanyakan orang, cinta pertama tidak terlupakan. Saya tidak mengatakan saya masih mencintainya.. semua sudah lama berlalu, hanya kadang saya ingin tahu bagaimana kabar dari seseorang yang pertama mengisi hati saya dan mengenalkan apa itu rasa sakit.

Saya dengar dia berada sangat jauh dari tempat saya berdiri..
sangat jauh.. hinggal saya perlu menyebrangi lautan dan melewati benua bila benar-benar ingin menemuinya.
Rasanya sedikit sedih melihat dia sudah berjalan sangat jauh untuk mengusahakan segala mimpi dan masa depannya, sedang saya hanya tetap berdiri disini, hanya melangkah dengan langkah-langkah kecil.

Jumat, 04 Juli 2014

Mungkin lagi lagi saya membunuh kamu secara perlahan..
Dengan kehadiran saya dihadapanmu saya tau saya seakan menyisipkan pisau dalam tawamu..


Dan mungkin saya juga membunuh diri saya secara perlahan..
Dengan membiarkan diri muncul dihadapanmu saya tau saya telah membiarkan rasa ini tumbuh dan pada akhirnya harus rela saya bunuh sekali lagi.


Maaf.. 
saya tidak pernah tau bagaimana cara melepaskan kamu, tanpa niat sedikitpun menggenggamnya lagi diwaktu yang lain. saya tidak tau bagaimana caranya benar2 meniadakan rasa..
Entah bagaimana rasa itu tumbuh tanpa bisa saya jelaskan setiap kali melihatmu.

Rabu, 07 Mei 2014

Mahasiswa Tingkat Akhir dan Skripsi.

ga kerasa ini sudah memasuki tahun ke 4 gw di bangku kuliah, secara otomatis status gw sebagai MABA berganti jadi mahasiswa tingkat akhir. ketika berbicara tentang mahasiswa tingkat akhir maka secara otomatis akan muncul kata skripsi, mahasiswa tingkat akhir dan skripsi, dua hal  ini membawa dampak yang lumayan besar terhadap kehidupan gw sehari hari, mungkin akan terdengar sedikit lebay dan mendramatisir, but this is real fact. mungkin sebenarnya perubahan ini lebih kepada orang orang disekitar gw,  dimulai dari orang tua yang ketika gw masih semester semester awal biasanya menelp dan bertanya "gimana kuliahnya? ipnya gimana? yang rajin ya kuliahnya. sekarang pertanyaan berganti menjadi "gimana skripsinya? kapan lulus? mau sampe kapan kuliahnya?" dari awalnya disuruh kuliah yang rajin sekarang justru disururh cepat cepat kelar kuliah. selain itu gw juga merasakan perubahan di lingkup pergaulan dan pertemanan. biasanya kalau dulu ketemu temen temen kampus yang sejurusan dan seangkatan yang ditanyakan pertama kali adalah "eh gimana kabar lo? ada kuliah apa? *lalungobrolhalhalgajelas*, tapi sekarang ketika ketemu yang ditanyakan pertama kali adalah "eh gimana skripsi lo? udh sampe mana? lo udah konsul berapa kali? mau bimbingan? *lalungobrolskripsi*. bahkan ketika itu posisinya kita lagi ngumpul dan santai santai bareng yang diobrolin adalah sekitar skripsi. 

semua perubaahan itu sebenernya ngebuat gw kangen sama semester semester awal kuliah.. diaman ketika nyokap telp yang ditanyain adalah gimana hari hari gw kuliah, kesehatan gw dll bukan kaya sekarang yang menuntut untuk cepat lulus dan pertanyaan melulu soal skripsi.. gw juga kangen ketika ketemu temen dan ngumpul dulu kami bisa bahas baanyak hal, dari gosip sampe matakuliah, dari temen sampe kedosen. but now setiap ketemu sekarang ga lain ga bukan pertanyaaan melulu soal skripsi dan skripsi. sampe kadang gw bingung sendiri, ga adakah pertanyaan lain di luar "gimana skripsi lo?".

ngomongin skripsi, gw orang yang sangat jarang bertanya atau membahas skripsi dengan teman teman gw, kenapa? simpel sih karena gw bosen untuk nanyain hal itu melulu, dan alasan lainnya adalah karena untuk banyak mahasiswa tingkat akhir skripsi adalah hal yang sensitif. gw ga jarang ngeliat gimana skripsi akhirnya ngebuat oarang yang temenan jadi bete betean, atau sahabat yang akhirnya berhenti bersahabat. dan kadang mereka bete betean untuk hal hal yang menurut gw ga wajar, misal A B C temanan, si A baru 1x bimbingan langsung acc dan maju ketahan selanjutnya, sedang si B dan C berkali kali tetep aja revisian dan ga maju maju, akhirnya si B dan C jengkel sama si A. ada juga si A skripsi lancar, si B agak tersendat dan akhirnya bete karena merasa A maju sendiri tanpa membantu dia. pada akhirnya yang gw tangkep disini adalah masalah iri irian aja.. dan yang diiriin bukan hal yang seharusnya. kalau memang butuh bantuan kenapa ga minta, bukan ngomongin di belakang "dia ga bantuin gw", kalau memang si A bisa dengan cepat terus kenapa bete, harusnya ikut seneng dong kalau temen sukses, kalau merasa tertinggal ya kejar.

untuk itu gw pilih ga banyak tanya seputar skripsi ke temen temen gw. kalau mereka cerita ya gw dengerin dan tanggapin, kalau ga ya gw cuma akan bertanya sekedarnya. gw juga memilih tidak terlalu menghakimi temen temen gw yang belum mengurus skripsinya, selain karena gw sendiripun belum terlalu fokus ke skripsi, gw juga ga mau terlalu ngurusin orang, karena pasti bete kalau terus terusan di ocehin "kerjainlah skripsinya, bla bla". gw juga bukan tipe yang menawarkan bantuan tanpa diminta, pasalnya gw males ketika ada omongan "ngerjain aja ga tapi sok sokan bantuin orang", gw lebih memilih membantu ketika di minta. tapi diemnya gw ini justru di pandang negatif, gw dibilang ga peduli, ga mau tau dan ga mau bantuin (yang paling mls adalah ketika minta di bantuin aja ga, tapi ngeluh kalau ga dibantuin), sedangkan kalau gw tanya yang ditanya pada suka sensi. akhirnya gw diem ataupun nanya tetep aja akan ada yang di permasalahkan. so what shoul i do? gw mulai males ketika semua hal pada akhirnya memicu pertengkaran.

at least di luar semua hal sensitif mengenai skripsi gw berharap temen temen gw lancar  dan diberi kemudahan dalam menjalankan skripsinya.

Rabu, 09 April 2014

Kualitas atau Agama

hari ini Rabu 9 April 2014 sedang diselenggarakan pemilu DPR dan DPRD. pemilu ini dilaksanakan untuk menentukan siapa siapa aja yang akan mendudukin kursi DPR dan DPRD selama 5 tahun mendatang, nasib bangsa indonesia selama 5 tahun mendatang katanya juga ditentukan saat ini, karena itu orang berbondong bondong datang ke TPS mencoblos para kandidat yang pas di hati pas dan pas memenuhi dompet hahaha. sejatinya memilih peemimpin itu ya yang berkualitas, yang memiliki kapasitas untuk memimpin dan membawa bangsa indonesia ini jadi lebih baik, katanya....

ngomongin pemimpin yang berkualitas, gw jadi punya pertanyaan apa agama salah satu kualitas yang termasuk dalam diri seorang pemimpin?
kenapa gw nanya gini? awalnya karena gw ngeliat salah satu postan temen gw di path yang mengatakan bahwa " pemimpin kok dipilih berdasarkan agamanya" dan alasan ke dua adalah karena telp dari ibu tercinta yang berada jauh di rumah, awalnya si ibu ibu itu nanya apakah di kota gw kuliah ini gw ikut milih, gw bilang TIDAK, karena gw malas menjelaskan alasan gw tidak milih ke pada si ibu gw bilang aja "ga tau siapa calon calonnya", lalu si ibu bilang "biarpun kita ga tau siapa calonnya ya harus tetap milih, pilih partai partai * biar orang * bisa nempatin kursi itu, bla bla bla (* salah satu agama)" gw ga terlalu inget apa aja omongannya karena biasa ibu ibu suka nyerocos sepanjang kali lebarnya lapangan bola. setelah menyudahi telp dari ibu dengan hanya menjawab iya iya, gw langsung mikir gila emak gw rasis banget yak -__- .

ya seperti yang telah disebutkan, omongan si emak dan teman gw itu ngebuat gw mikir apa agama tertentu termasuk kualitas yang harus di miliki seorang pemimpin ya? padahal kalau menurut gw sih tidak, gw beranggapan sepanjang orang itu memang berkualitas dan layak jadi seorang pemimpin ga peduli apapun agamanya gw akan pilih dia. memilih seorang pemimpin berdasarkaan agama itu sih jatohnya rasis dan sombong menurut gw. kok sombong? iya karena orang orang yang memilih berdasarkan agama itu cendrung menyisipkan rasa dan statment bahwa agamanya yang lebih baik, dan yang layak memimpin.. akhirnya alasan itu cuma perasaan superior individu terhadap apa yang dia yakini.. ego yang pasti dimiliki manusia. emang apa salahnya dipimpin oleh orang yang agamanya berbeda sama kita? sepanjang segala kebutuhan terpenuhi, selama itu bisa membawa segala sesuatunya ke arah yang lebih baik gw rasa sah sah saja. gw rasa rakyat lebih peduli dengan orang yang bisa membantu mereka mengisi perut yang sudah berhari hari tidak di isi, orang yang bisa menjamin mereka tidak tidur di jalan dan kedinginan, orang yang mengkayakan yang miskin bukan hanya mengkayakan yang sudah kaya.

gw rasa semua agama mengajarkan tolerasi antar beragama tapi justru orang orang yang beragama ini yang sibuk salah menyalahkan, hujat menghujat. menurut gw apapun agamanya tuhan itu sebenarnya satu hanya beda penyebutan. ketimbang ribut sana sini merasa paling benar dan baik mending beranggapan bahwa semuanya benar dan baik kan.

Senin, 10 Februari 2014

Aku ingin kamu menguap
Aku ingin kamu terbakar menjadi abu
Aku ingin kamu menjadi buih yang melebur diterjang ombak lautan
Atau apapun itu... aku ingin kamu menghilang, aku ingin kamu lenyap.. setidaknya dari kepalaku.

Sabtu, 11 Januari 2014

Aku tidak peduli waktu yang terus bergulir.
menjadikan sang surya berganti malam,menuakan yang muda,
meniadakan yang ada, ataupun memeriahkan yang sunyi.

Biar waktu berjalan sebagaimana mestinya, harapku semoga kita tetap kita tanpa jeda.

Kamis, 02 Januari 2014

Happy new year

Rasanya waktu berjalan sangat cepat, baru sebentar saya memalingkan muka dari putaran waktu, sibuk dengan saya dan dunia kecil saya.. tahu tahu tahun sudah berganti menjadi 2014. tanpa saya sadari atau pura pura tidak sadar saya sudah mengalami banyak hal di tahun yang baru berlalu 2 hari kemarin. Dari awal tahun hingga akhir tahun kemarin rasanya sudah beragam peristiwa saya lalui, tentunya juga dengan ragam rasa. Saya ingat persis bagaimana moment moment pahit juga manis silih berganti, bagaimana rasanya kedekatan berubah menjadi jarak yang begitu jauh, bagaimana rasanya kehilangan lalu menemukan. Masih berbekas dalam ingatan saya bagaimana tawa berubah menjadi tangis atau tangis berubah menjadi tawa, bagaimana rasanya mengambil suatu keputusan besar dan berharap tidak pernah menyesalinya, masih jelas di pengelihatan saya bagaimana orang orang di sekeliling saya berganti dan berubah.

Di tahun yang baru ini tentunya saya berharap menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, saya berharap tidak mengulangi kesalahan atau peristiwa buruk yang sama, walaupun saya tahu saya hanya manusia yang tidak tahu akan ada apa di 5 menit mendatang, seperti yang sering saya katakan bawa masa depan tidak bisa di janjikan, tapi toh tidak ada salahnya merancang sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya..

Di tahun yang baru ini..
Saya berharap tidak lagi kehilangan, walaupun sebenarnya wajar dalam hidup kehilangan beberapa hal lalu mendapatkan hal hal baru, tapi rasanya tetap saja berat ketika harus merasa kehilangan. Saya berharap hal hal berharga yang ada dan saya miliki saat ini tetap dapat saya jaga hingga nanti tahun kembali berubah satu angka di belakangnya, atau bahkan tahun berubah berkali kali.

Apapun itu.. di tahun yang baru ini saya berharap segala sesuatunya berjalan baik dan menyenangkan, dan semoga saya tidak pernah takut mengambil langkah langkah baru dalam hidup saya, dan semoga saya tidak berhenti membuat kesalahan.. aneh? Saya rasa tidak, karena kesalahan memberi saya suatu pelajaran tentang bagaimana yang seharusnya, maka saya tidak berharap saya tidak lagi membuat kesalahan kesalahan, saya hanya berharap saya tidak mengulang kesalahan sebelumnya.

Selamat tahun baru :)) , semoga segala harap dan resolusi tahun ini terpenuhi.

Purwokerto 2014.