ini bukan selalu tentang aku dan rasaku, aku bisa jadi siapapun disini, ini panggung dan aku aktrisnya. selamat menikmati pertunjukan yang kusuguhkan melalui kata.

Selasa, 27 Agustus 2013

Dialog Imajiner 1.

A : Jangan suka berasumsi. Bahaya. merusak diri sendiri.

B : Iya maaf.

A : Setiap orang punya rasa takut, jangan menghindar tapi lawan.

B : Aku takut merasa sakit

A : Tak ada hasil tanpa upaya. beberapa cukup dibayar keringat, sisanya layak dibayar luka.
      tapi 1 hal yang pasti "harga" tidak akan bohong.

B : Kamu tau, aku selalu ragu dengan masa depan, masa depan tidak pernah bisa dijanjikan,
      segalanya tidak  pernah jelas, berharap jadi sesuatu yang menakutkan.
      aku takut. ya aku takut... karena sering kali harapan yang aku lambungkan tinggi tinggi
      harus aku relakan
      menghempas bumi.

A : Listrik 5 watt, ga akan bisa menghidupkan lampu 10 watt. saat sesuatu gagal. kita tau
      dayanya kurang.  aku ga suka kamu hancur karena alasan apapun.
      ada yang mulai mengisi hatimu lagi? belajar dari sekarang. perjuangkan. ga ada berlian
      yang cukup diasah 1x, yang berharga selalu butuh perjuangan untuk dinikmati.

B : Kamu tidak mengerti, posisiku sulit! saat ini aku tidak tahu harus melangkah kemana.
     aku tau jelas aku  berada di posisi yang salah, tapi ada rasa yang tidak bisa aku lawan.

A : Kamu tau, kita kenal lama. kamu orang yang pandai berhitung soal untung rugi. yakinkan
     diri kamu  sendiri, kalau perhitungan kamu itu benar. semua posisi itu sulit, bahkan untuk
     posisi yang tidak kamu  anggap sulit sebenarnya sulit.keputusan ga harus diambil cepat
     tapi tetap hars diambil.

B : Saat ini aku tidak tau. aku merasa ada yang salah, tapi ada harapan yang tanpa disadari
      melambung  walau berusaha di tekan habis habisan karena realitas. lalu harus apa?
      ketika semuanya terasa tidak mungkin tapi juga mungkin.

A : Harus memilih.. hidup itu pilihan. berhasil itu bukan memilih antara gagal atau berhasil,
      berhasil itu terus berjuang saat gagal.

B : Kemarin aku bermaksud melangkah maju, mengambil sebuah langkah baru. tapi hei
     memang hidup tidak 
     terduga, tepat ketika aku berani mengambil langkah baru, semuanya serasa hancur saat
     itu juga.

A : Kenapa hancur? yakin masa depan ada? jalani hari ini dengan maksimal. masa depan
      tinggal mengikuti.

B : Karena untuk memulai langkah saja sudah sulit, lalu ada kejadian yang membuatku
     mengambil langkah
     mundur

                                                                       ...........

A : Karena tidak ada yang tidak mungkin. maka bersiaplah untuk kemungkinan apapun.

B : Sulit untuk merancang sikaap uuntuk segala kemungkinan. lebih senang untuk
     mempersiapkan kemungkinan terburuk.

A : Ahh jadi kamu sebenarnya bukan ragu ragu, kamu sudah memilih dan berharap dia
     memilih hal yang sama. semoga memang dia. siapapun boleh terluka, asal jangan kamu.

B : Tapi...

A : Percayalah selalu ada kemungkinan yang lain

B : Ahh kamu tahu dari dulu aku tidak suka berandai andai.. memikirkan banyak
     kemungkinan itu berandai
     andaikan.

A : Ya kamu memang seperti itu. jadi kamu memilih bertahan dan mempercayai dia?
      semoga kamu dapat tujuanmu. 

B : Kamu memang paham betul ya, kamu mengerti bahasaku tanpa perlu aku jelaskan
     panjang lebar.
     mereka selalu bilang aku senang menjelaskan dengan abu abu yang punya banyak arti,
     samar. tapi kamu  mengerti maksudku, terimakasih.

A : Kamu lupa? aku sudah mengenalmu begitu lama, kita tumbuh besar bersama. banyak
      yang berubah tapi ada (juga) yang tidak berubah.

Kamis, 15 Agustus 2013

kutipan dari novel "HUJAN"




duduk terpekur dalam tepian arus di antara logika dan kerinduan akan cinta.
berusaha bersabar mengukur waktu yang tak kunjung datang.
kutahu ini dunia mereka.
ini bukan milikku.
aku tidak mampu menjamahnya, meski jiwa dan ragaku ingin.
nafasku hanya sebatas kertas dan pena.
menulis imaji yang terus membayangiku hingga gila.
mengungkapkan hal yang tidak normal bagi khlayak.
mengaburkan kenyataan dalam mimpi yang bergejolak dan berbuih.
mengeluarkan ide layaknya letupan lahar kawah tangkuban perahu.
mengalirinya lewat sejuta kalimat bagai air sungai kotor yang rindu akan muara untuk bernaung.
bagai nada yang bergaug namun tak kunjung sampai di telinga.
hanya lewat batin.
nuraniku yang menjerit.dari situlah bisa kulihat.. dirimu.


dia tidak ingin ada lagi yang mengganggunya menuangkan imaji yang sejak kemarin berhibernais di dalam otaknya.
    imaji liar tentang seseorang.
    wanita.
    seseorang yang baru dikenalnya. Namun perasaan kasih yang dimilikinya melebihi kasihnya pada bu Romlah. Entah kenapa, dia ingin menyayangi wanita ini. dia tidak tahu pasti apa alasannya. hingga saat ini dia merasa, perasaannya hanya sebuah rasa penasaran.
    atau ada hal lain, kembali pikirannya berujar.
    .... Mungkin kerinduan?...
    .... Munkin intuisi?...
    .... Mungkin naluri?...
jemarinya terus menarri. tanpa henti. melukiskan seseorang yang bersemayam dalam pikirannya. seseorang yang membuatnya gila hanya lewat dunia dalam telapak tangannya. hanya dengan sentuhan. hanya dengan suara.

waktu


"segalanya mudah ketika sudah waktunya"

 

gw percaya, segala sesuatunya mudah dan indah ketika memang sudah waktunya..
karena gw sendiri sudah merasakan bagaimana waktu akhirnya memudahkan dan mengindahkan segala sesuatu yang gw kira sulit dan akan sangat menyakitkan pada awalnya. merelakan, melepaskan, mengikhlaskan dan memahami serta menyadari.
mungkin banyak yang berpikir gw melebih lebihkan rasa atau mendramatisir luka dan ketakutan..
namun segalanya hanya memang seperti itu.

gw pernah ada di satu titiik dimana      "ada cinta yang di doakan mati oleh pemiliknya"


orang yang mencintai butuh dihargai dengan dicintai sama besar, tapi lebih sering orang yang mencintai lebih besar diperlakukan seenaknya oleh pasangannya.
menjadi luar biasa hanya untuk dianggap tidak ada.
dan ketika si pemilik justru mendoakan cintanya mati, itu bukan karena rasa cintanya tidak besar tapi karena terlalu besar hingga membuatnya sesak.

gw pernah sangat mencintai namun merasa tidak pernah dicintai sama besar.
entah gw yang hanya merasa seperti itu atau memang benar seperti itu, gw tidak pernh berani menebak hati seseorang.
dia membuat gw hidup hanya untuk dibunuh berkali kali dengan segala tingkah dan polanya..
dengan segala sikap dan kata yang entah dimaksudkan untuk menyakiti atau tidak.
bersamanya rasanya ada yang mati perlahan lahan ; hati.. namun tanpanya gw merasa akan mati detik itu juga.
akhirrnya..
dengan atau tanpa dia gw akan tetap mati, lucunya saat itu gw memilih kematian yang perlahan, tetap bersamanya dan mati perlahan lahan. sampai gw berpikir "apa harus babak belur kaya gini hanya untuk mencintai seseorang", dan pada kahirnya gw tetap mencintai dia sambil berharap cinta itu hilang dan mati pada akhirnya.
ya memang segalnya mudah ketika sudah waktunya, namun beberapa orang bersikap sangat pengecut dengan membiarkan waktu menjadi penentunya, karena rasa takut mengambil keputusan, ya... gw adalah salah satu dari beberapa orang itu.
saat itu gw terlalu takut untuk merasa sakit ketika tidak bersamanya, namun tanpa disadari gw justru membuat diri gw merasa sakit berlarut larut, saat itu gw terlalu takut kehilangan sampai gw tidak sadar justru gw kehilangan diri gw sendiri, hati dan seluruh logika gw.
dan benar..
waktu memang penyembuh
waktu mampu membuat seseorang mengerti sesuatu
kini..
ketika memang sudah waktunya..
segalanya mudah, segalanya terasa tidak menakutkan lagi.
akhirnya gw memahami dan menyadari bahwa memang ada yang harus gw relakan ; hubungan gw dan dia.
sesayang apapun gw, segalanya tidak pernah berjalan dengan baik.
tapi gw pikir, ketika dulu gw menjadi terlalu pengecut dengan menjadikan waktu sebagai penentunya, gw hanya memerpanjang deretan rasa yang tidak menyenangkan..
seandainya dulu gw berani mengambil keputusan untu pergi atau tidak menjadikan waktu sebagai penghilang rasa
mungkin hati dan rasa gw tidak akan semati ini, sedingin ini..
gw tidak akan membuang buang waktu yang tidak sedikit untuk menyiksa diri sendiri.
dan dia tidak akan semenyakitkan itu hanya sekedar untuk dikenang.

dan sekali lagi...
haruskah gw membiarkan waktu menjadi penentu segala gundah? menjadi pengeksekusi kepengecutan gw dalam mengambil keputusan.

Sabtu, 10 Agustus 2013

saya memang tidak tahu saat ini kamu dimana..
saya buta, bahkan hanya untuk sekedar tahu kabarmu..
tapi doa saya tahu.. dia akan selalu melindungi kamu dan menjaga kamu, melewati segala perbedaan yang ada antara kita, karena tuhan satu kan?
mungkin kamu anggap semua bohong..
seperti katamu dulu, bagaimana mungkin bila kamu tuang garam ke air lalu kamu berharap rasa air itu manis.
aku tidak amnesia hanya untuk mengingat bahwa aku yang pergi
tapi walaupun begitu tidak lantas aku membenci.
untukku kamu masih orang yang sama..
yang mampu menghadirkan senyum tanpa di buat buat
kamu masih orang yang sama yang mampu membuatku hanya menjadi aku tanpa perlu berlakon
kamu masih orang yang sama, penting.
lalu apa yang berbeda? apa alasanku pergi?
yang beda rasaku, aku hanya tersadar begitu saja bahwa segalanya tidak bisa diteruskan,
kita tidak lagi menjadi denting merdu justru harmoni yang membiru.

maaf bila segalanya jadi sangat menyakitkan..
maaf bila banyak hal tak masuk logikamu.. tapi ini aku, walau tidak lagi kamu mengerti.
caraku yang salah dan untuk alasan apapun aku tidak minta untuk di benarkan.
hanya perlu kamu tau, apapun, aku masih dan selalu berharap yyang terbaik untuk kamu, bahagiamu masih menjadi harap yang aku selipkan dalam doa doaku kepada tuhan.

silahkan membenci sepuasmu, tugasku hanya memaklumi.