ini bukan selalu tentang aku dan rasaku, aku bisa jadi siapapun disini, ini panggung dan aku aktrisnya. selamat menikmati pertunjukan yang kusuguhkan melalui kata.

Selasa, 05 Juni 2012

cerbung (cerita bersambung) part 1.

seorang wanita sedang duduk di bangku taman, beratapkan langit malam -hitam pekat- , di tambah sinar lampu taman yang temaram, begitu syahdu dalam kesedihannya.

dia sedang meratap, sedang menyesal, dia mengingat ingat perbuatannya beberapa waktu lalu dengan seorang pria yang ia cintai, yang ia anggap pangeran, dulu.

*ingatan lalu. sebuah kota, malam, hujan, sebuah kamar, dua orang*

seprai itu berantakan, baju baju tergelatak di lantai tak beraturan.
suara desah membahana, memenuhi seluaruh ruang, membuat dua orang yang bergeliat di ranjang itu semakin panas.

semua hening, dua orang itu terbaring bersisian.
tak ada lagi baju yang bergeletakan, semua rapi.
wanita itu menatap nanar, diam.
"kamu kenapa?" suara seorang pria bertanya kepadanya.
wanita itu masih diam. prianya gemas dengan segala diam dan gelagat ganjil itu. pria itu bangun, mentap sang wanita yang masih terbaring, memalingkan muka tak mau melihat pria itu.
"kamu kenapa?" lagi lagi pertanyaan itu yang terlontar dari si pria, tapi kali ini dengan nada yang lebih mendesak.
wanita itu menoleh "gapapa" jawabnya singkat.
pria itu diam, lalu kembali berbaring di sisi sang wanita.
lama hening itu pecah, menjadi isak tertahan.
pria itu kembali bangun, menatap wanitanya "kamu kenapa? coba ngomong, cerita sama aku" katanya mulai panik.
isak tertahan itu, menjadi tangis yang tak bisa di bendung, wanita memeluk sang pria sambil berujar "aku takut, takut kamu ninggalin aku nanti"
pria itu membalas pelukannya "ga akan, aku janji"

adegan semacam itu, berulang di benak wanita itu, dengan latar yang berbeda.

kini di bangku taman itu dia menyesal setengah mati, mengutuk dirinya yang begitu bodoh, berharap waktu dapat berputar, menangis dan memohon pada tuhan agar ia diberi kesempatan untuk mencegah hal itu. sayangnya waktu hanya berjalan searah, selalu bergerak maju, tidak pernah mundur.

ia mengutuki pria itu, mengutuknya karena pergi meninggalkannya setelah semua itu, pergi tanpa rasa bersalah, pergi tanpa sedikitpun merasa bbertanggung jawab!



bersambungggg....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar